PROSEDUR MEMANDIKAN PASIEN


MAKALAH MEMANDIKAN PASIEN
DI TEMPAT TIDUR







Oleh :


NAMA : RIA ANGGRAINI
NIM : 201901036 




AKPER PASAR REBO

Jl. Tanah Merdeka No.16 - 18, RT.1/RW.5, Susukan, Kec. Ciracas, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13750











KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul MEMANDIKAN PASIEN ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Sri Nyumirah pada bidang studi Keperawatan Dasar II. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Intelegensi bagi para pembaca dan juga saya selaku penyusun.

Saya mengucapkan terimakasih kepada Ibu Sri Nyumirah, selaku Dosen mata kuliah Keperawatan II yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan saya sesuai dengan bidang studi yang saat ini saya sedang tekuni.
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari makalah yang saya susun ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 30 April 2020



Ria Anggraini








DAFTAR ISI













BAB I

PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang

Kebutuhan dasar manusia merupakan fokus dalam asuhan keperawatan. Bagi pasienyang mengalami gangguan kesehatan, maka kemungkinan ada satu atau beberapa kebutuhandasar pasien yang akan terganggu. Kebutuhan dasar manusia dibagi menjadi kebutuhanfisik, psikologis dan sosial. Kebutuhan fisik harus dipenuhi lebih dahulu karena merupakankebutuhan yang terbesar meliputi nutrisi, istirahat, oksigen, eliminasi, kegiatan seksual, olehkarena itu perawat harus memiliki kemampuan dan pengetahuan cara pemenuhan kebutuhandasar manusia, dengan memantau dan mengikuti perkembangan kemampuan pasien dalammelaksanakan aktifitas kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan dasar terutama pasien imobilisasi.

Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani, personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan perorangan adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis Tarwoto & Wartonah (2010). Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan Kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi dimanaseseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya. Melihat hal itu personal hygiene diartikan sebagai hygiene perseorangan yang mencakup semua aktivitas yang bertujuan untuk mencapai kebersihan tubuh, meliputi membasuh, mandi, merawat rambut, kuku, gigi, gusi dan membersihkan daerah genital. Jika seseorang sakit, biasanya masalah kesehatan kurang diperhatikan. Hal ini terjadi karena mengganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut kurang diperhatikan dapat mempengaruhi kesehatan secara umum terutama pasien imobilisasi.

Pemeliharaan hygiene perorangan diperlukan untuk kenyamanan individu, keamanan dan Kesehatan seperti pada orang sehat memenuhi kebutuhan kesehatannya sendiri, pada orang sakit atau tantangan fisik memerlukan perawat untuk melakukan praktek kesehatan yang rutin. Selain itu, beragam faktor pribadi dan social budaya mempengaruhi praktek hygiene klien. Perawat menentukan kemampuan klien untuk melakukan perawatan diri dan memberikan perawatan hygiene menurut kebutuhsn dan pilihan klien.

Memandikan klien merupakan bagian perawatan hygiene total. Mandi dapat dikategorikan sebagai pembersihan atau terapetik. Mandi adalah salah satu cara mempertahankan kebersihan kulit. Mandi akan membantu menciptakan suasana rileks, menstimulasi sirkulasi pada kulit, meningkatkan citra diri dan menstimulasi kecepatan meaupun kedalaman respirasi. Ketika klien tidak mampu mandi atau melakukan perawatan kulit pribadi maka perawat memberikan bantuan hygiene dengan cara dan waktu yang tepat. Interaksi antara perawat dan klien selama mandi atau perawatan kulit akan memberikan perawat kesempatan untuk mengembangkan hubungan yang berarti dengan klien.
     

B.  Tujuan

            1.      Mahasiswa mampu memahami pengertian Memandikan pasien.
            2.      Mahasiswa mampu mengetahui tujuan dari Memandikan pasien.
            3.      Mahasiswa mampu mengetahui indikasi klien yang perlu dimandikan,
            4.      Mahasiswa mampu memahami hal-hal yang harus diperhatikan dalam memandikan pasien.
            5.      Mahasiswa mampu memahami dan melakukan prosedur memandikan pasien. 









BAB II

KONSEP TEORI


A.    Pengertian Memandikan Pasien

1.   Memandikan pasien adalah tindakan yang dilakukan pada klien yang tidak mampu mandi secara mandiri dengan cara memandikan di tempat tidur (Andi Sitti Jamilah dkk, 2018).
2.     Memandikan pasien merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu mandi secara mandiri atau memerlukan bantuan dengan cara membersihkan pasien dengan air dan sabun (Elly Purnamasari dkk, 2017).

B.     Tujuan Memandikan Pasien

1. Menjaga kebersihan tubuh dan menghilangkan bau badan
2.  Mengurangi infeksi akibat kulit kotor
3.   Mempelancar sistem peredaran darah
4.  Menambah kenyamanan pasien dan memberikan perasaan segar
5.  Mendidik pasien dalam kebersihan perorangan

C.    Indikasi

1. Pasien yang tidak mampu mandi secara mandiri
2.  Pada semua pasien baru bila kotor sekali dan keadaan memungkinkan
3.  Pada semua pasien yang dirawat (rutin 2x sehari)
4. Segera pada post partum (setelah melahirkan)
5.  Bila diperlukan sewaktu - waktu

D.    Hal yang perlu diperhatikan

1. Jangan menimbulkan perasaan malu pasien dan tetap menjaga kesopanan
2.  Dalam bekerja harus cepat, rapi, dan penuh perhatian kepada pasien
3.  Keadaan umum pasien dan kelainan-kelainan pada badannya
4.  Usahakan bagian badan jangan banyak terbuka
5.  Waslap dibasahkan secukupnya, jangan terlalu basah atau terlalu kering
6.   Bila air kotor harus segera diganti
7. Membersihkan daerah genitalia, sebaiknya dibersihkan oleh pasien sendiri. Bila pasien tidak sadar, post partum atau tidak dapat melakukan sendiri, dilakukan oleh perawat.
8. Pada pasien yang dapat mandi sendiri, perawat menyiapkan alat-alat dan membantu seperlunya.

 

E.     Prosedur Memandikan Pasien

     FASE ORIENTASI 

1.      Peralatan
Sebelum memulai memandikan, hal yang harus dipersiapkan adalah peralatan. Peralatan memandikan terdiri dari :
a.       2 waskom sebagai tempat air,
b.      2 waslap,
c.       sabun,
d.      handuk,
e.       pakaian, selimut, dan underpad ganti
f.        perlak
g.      sarung tangan,
h.      trolli,
i.        bila perlu minyak talon dan bedak,
j.        air hangat.

2.      Prosedur Kerja
a.   Pintu, jendela atau gorden ditutup, bila digunakan scherm bila perlu.
b.  Selimut dan bantal dipindahkan dari tempat tidur. Bila masih dibutuhkan, bantal                digunakan  seperlunya
c.   Perawat berdiri disisi kiri atau kanan pasien
d.  Beri tahu pasien, bahwa pakaian bagian atas harus dibuka, lalu bagian yang terbuka itu    ditutup dengan selimut mandi atau kain penutup
e.   Pasien siap dimandikan dengan urutan sbb :
- Mencuci muka
- Mencuci lengan
- Mencuci dada dan perut
- Mencuci punggung
- Mencuci kaki
- Mencuci daerah lipat paha dan genetalia
Untuk lebih detailnya akan dibahas sebagai berikut :


FASE KERJA 

1)      Mencuci Muka

Gambar 1.1. Mencucui Wajah 
a)   Handuk dibentangkan    dibawah kepala
b)  Muka, telinga dan leher dibersihkan dengan waslap lembab lalu dikeringkan    dengan handuk
c)   Tanyakan, apakah pasien biasa menggunakan sabun atau tidak  


2)      Mencuci Lengan

Gambar 1.2 (1). Mencuci Lengan 
a)   Selimut mandi atau kain   penutup diturunkan
b)  Kedua tangan pasien    dikeataskan, letakkan diatas dada pasien dan lebarkan kesamping kiri dan kanan sehingga kedua tangan dapat diletakkan diatas handuk


 
Gambar 1.2. (2). Memcuci Lengan 
c)  Kedua tangan pasien    dibasahi dan disabuni, pekerjaan ini dimulai dari bagian yang jauh dari petugas. Kemudian dibilas bersih selanjutnya dikeringkan dengan handuk


3)      Mencuci Dada dan Perut

Gambar 1.3. Mencuci dada dan perut
a)  Pakaian pasien bagian    bawah  ditinggalkan dan selimut atau kain penutup diturunkan sampai perut bagian bawah
b)   Kedua tangan pasien    dikeataskan, handuk  diangkat dan dibentangkan pada sisi pasien
c)  Ketiak, dada dan perut disabuni, dibilas sampai bersih dan dikeringkan dengan handuk, selanjutnya ditutup dengan kain penutup atau handuk.



4)      Mencuci Punggung

Gambar 1.4. Mencuci Punggung 

a)   Pasien dimiringkan kekiri
b)   Handuk dibentangkan    dibawah pungguntg sampai bokong
c)   Punggung sampai bokong dibasahi, disabuni, dibilas dan selanjutnya dikeringkan dengan handuk
d)   Pasien dimiringkan kekanan dan handuk dibentangkan dibawah punggung
e)   Punggung kiri dicuci seperti pada punggung kanan
f)   Pasien ditelsntsngksn, pakain bagian atas dipasang dengan rapi


5)      Mencuci Kaki

Gambar 1.5. Mencuci Kaki

a)   Kaki pasien dikeluarkan dari bawah kain penutup atau handuk
b)  Handuk dibentangkan    dibawahnya
c)  Kaki disabuni, dibilas,    selanjutnya dikeringkan, demikian juga kaki yang satu lagi


6)      Mencuci Daerah Lipatan Paha dan Genetalia

Gambar 1.6. Mencuci daerah lipatan paha
dan genitalia
a)   Handuk dibentangkan    dibawah bokong dan pakaian bagian bawah perut dibuka
b)   Daerah lipatan paha dan genetalia dibasahi, disabuni lalu dibilas dan dikeringka.
c)  Pakaian bagian bawah    dikenakan kembali, kain penutup atau handuk diangkat,  selimut pasien dipasangkan lagi
d)   Pasien dan tempat tidur dirapikan Kembali
e)  Pakaian dan alat tenun kotor serta peralatan lain dibereskan dan dibawa        ketempatnya

   

              FASE TERMINASI


            1.      Rapikan Alat-alat 
  1. Lepas sarung tangan dan cuci tangan 
  2. Tanyakan kepada pasien bagaimana perasaannya setelah mandi 
  3. Tanyakan kepada pasien apakah ada keluhan selama dan setelah mandi 
  4. Dokumentasikan hasil tindakan.




BAB III

PENUTUP


A.    KESIMPULAN 

Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani, personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan perorangan adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis Tarwoto & Wartonah (2010).

Memandikan pasien merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu mandi secara mandiri atau memerlukan bantuan. Dengan cara membersihkan pasien dengan air dan sabun. Ketika klien tidak mampu mandi atau melakukan perawatan kulit pribadi maka perawat memberikan bantuan hygiene dengan cara dan pada waktu yang tepat. Interaksi antara perawat dan klien selama mandi atau perawatan kulit akan memberikan perawat kesempatan untuk mengembangkan hubungan yang berarti dengan klien.

B.     SARAN
Pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan  untuk itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangatlah saya butuhkan. Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.












DAFTAR PUSTAKA

Jamilah, Andi Sitti dkk. 2018. Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan (KDTK). Tangerang: In 
     Media
Purnamasari, Elly dkk. 2017. Buku Panduan Praktikum 18 Kompetensi Asisten Keperawatan. Bogor:
     In Media


Komentar